Rasa cinta kepada dia berbisik bahwa saya harus kuat menjalani ini semua. Meski tidak bersama dia, tapi saya merasa suatu saat saya dapat bertemu dengannya. Disaat cobaan yang datang, dan saya tidak sanggup menahan air mata, meminta kepadaMu untuk mengahdirkannya dimimpi tidur adalah hal yang mampu membuat saya untuk kembali kuat.
Saya terkadang merasa iri kepada orang disekitar saya, yang mampu menceritakan kisahnya bersama kedua orang tuanya, tetapi saya tidak mampu mnelakukan itu karena masa bahagian bersama kedua orang tua saya telah lama hilang, saya hanya mampu mendengarkan, menahan air mata, dan tersenyum ketika mendengarkan mereka bercerita. Walaupun saya merasa ingin bercerita tentang kebahagian bersama kedua orang tua saya, tapi saya tetap tidak bisa melakukannya, tetap tidak bisa. Entah kapan kebahagian itu kembali, melihat ibu yang bersikap manja kepada ayah, melihat ayah tertawa di tengah-tengah keluarga, melihat ayah dan ibu berbicara akrab, melihat ayah dan ibu begandeng bersama, melihat ayah dan ibu menyanyi bersama seperti dulu, saya hanya mampu berdoa kepadaMu untuk mewujudkan harapan ini karena usaha yang saya lakukan untuk membuat mereka rukun kembali, sama sekali tidak mampu membuat mereka rukun.
Hal ini hanya mampu saya tulis, tidak mampu saya ceritakan kepada siapapun, biarpun sahabat. Saya memiliki sahabat tapi saya merasa takut bercerita tentang apa yang saya rasakan, takut membebani mereka. Mereka sahabat tetapi selalu ada salah paham ketika saya bercerita, saya ingin memiliki sahabat yang benar-benar tulus bersahabat dengan saya, yang kata orang mereka akan selalu ada ketika dunia menjauhimu. Saya benar-benar ingin memiliki teman yang tulus. Saya takut bercerita dengan sahabat yang ada saat ini, saya hanya mampu tersenyum, karena saya ingin selalu membuat mereka tertawa tanpa harus melihat saya menangis. Saya tidak pernah berkata mereka bukan sahabat saya, walaupun hati ini merasakan bahwa menghianati saya, saya ingin tetap bersama mereka walaupun saya selalu buruk dimata mereka, tapi setidaknya saya tetap menganggap mereka sahabat, walaupun mereka pergi dari saya bersama orang yang mereka bilang sahabat yang bisa selalu membuat hati mereka bahagia.
Saya hanya harus "KUAT, SABAR dan SELALU TERSENYUM" kepada siapapun itu.
Hamba selalu yakin kepadaMu "Sang Hyang Widhi" akan ada terang yang Enkau berikan dari mendung yang datang kepada hamba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar